Pendahuluan
Disadari
ataupun tidak, pada saat ini ada banyak sekali orang tua ataupun guru yang
merasa tergoda untuk membanding-bandingkan prestasi belajar anaknya dengan anak
yang lain tanpa pernah memahami bagaimana sesungguhnya prestasi belajar anak
itu mesti dilihat secara utuh dalam konteks perkembangan sosial, emosional,
fisik, psikologis, dan lain-lain.
Sebagai orang
tua dan guru, kita pasti pernah mengalami suatu kondisi dimana suasana atau
kondisi belajar kita berbeda dengan siswa lain, baik dari cara belajarnya,
kemampuan belajarnya, maupun minat belajar kita. Oleh karena itu, sebagai orang
tua dan guru kita sudah seharusnya menyadari bahwa setiap anak itu memiliki
gaya belajarnya masing-masing. Dengan kesadaran itu, tentu kita sebagai orang
tua dan guru, akan jauh lebih mudah untuk mendorong pencapaian prestasi belajar
anak secara lebih maksimal.
Untuk itu,
sudah seyogianya jika setiap guru mesti mengenal siswanya secara lebih
individual untuk dapat menerapkan strategi belajar yang cocok bagi proses
perkembangan belajar mereka. Dengan demikian, maka diperlukan pemahaman secara
menyeluruh mengenai pembelajaran berdiferensiasi guna memaksimalkan potensi belajar
siswa.
Apa itu
Pembelajaran Berdiferensiasi?
Pembelajaran
berdiferensiasi adalah teknik instruksional atau pembelajaran di mana guru
menggunakan berbagai metode pengajaran untuk memenuhi kebutuhan individual
setiap siswa sesuai dengan kebutuhan mereka . Kebutuhan tersebut dapat
berupa pengetahuan yang ada, gaya belajar, minat, dan pemahaman terhadap mata
pelajaran.
Pada dasarnya, pembelajaran berdiferensiasi memungkinkan setiap guru
untuk bertemu dan berinteraksi dengan siswa pada tingkat yang sebanding dengan
tingkat pengetahuan mereka untuk kemudian menyiapkan preferensi belajar mereka.
Untuk itulah
maka pembelajaran berdiferensiasi ini memiliki tujuan untuk
menciptakan kesetaraan belajar bagi semua siswa dan menjembatani kesenjangan
belajar antara yang berprestasi dengan yang tidak berprestasi. Singkatnya,
pembelajaran berdiferensiasi adalah proses pembelajaran yang dibuat sedemikian
rupa sehingga siswa merasa tertantang untuk belajar.
Penting untuk
dicatat, bahwa beberapa siswa pasti memiliki tingkat pengetahuan yang baik
tentang suatu topik belajar tertentu, sedangkan siswa yang lain tidak karena
siswa tersebut memiliki pengetahuan yang sama sekali baru dengan topik
tersebut. Selain itu, beberapa orang siswa juga memiliki kemampuan pemahaman
yang lebih baik dan lebih cepat jika ia mendengarkan penjelasan gurunya secara
langsung atau melalui audio, sedangkan beberapa orang siswa lagi dapat belajar
secara efektif apabila ia berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, dan
beberapa orang siswa lainnya harus menghabiskan waktunya untuk membaca sendiri
guna mendapatkan pengetahuan secara utuh dan lebih lengkap. Selain itu, kita
juga mungkin memiliki anak-anak yang senang belajar dan berkolaborasi dalam
sebuah kelompok kecil, sementara beberapa anak lainnya lebih suka belajar
secara mandiri.
Adanya
perbedaan-perbedaan ini mesti disikapi oleh setiap guru dengan cara menampilkan
diferensiasi konten dan berbagai pendekatan yang dapat memastikan bahwa semua
materi belajar telah disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik yang memiliki
kemampuan berbeda.
Ada empat
faktor yang ikut berperan dalam meningkatkan pembelajaran yang berbeda ini,
yakni: konten , proses , produk , dan lingkungan belajar . Pada prinsipnya, dalam pembelajaran berdiferensiasi ini, tujuan
pembelajaran di kelas mesti sama meskipun bahan ajar, penilaian, dan metode
penyampaiannya bisa berbeda berdasarkan kebutuhan masing-masing siswa.
Metode
Pembelajaran Berdiferensiasi
Seperti telah
disebutkan di depan, guru dapat membedakan pembelajaran itu dalam empat cara,
yaitu:
1. Konten
Isinya adalah
materi pembelajaran itu sendiri. Hal ini dapat dibedakan dalam beberapa cara.
Pertama, siswa memiliki tingkat penguasaan atau pengetahuan yang berbeda
terhadap suatu mata pelajaran. Beberapa orang siswa mungkin tidak memiliki
pengetahuan sebelumnya tentang materi pelajaran itu, beberapa orang siswa
mungkin memiliki pengetahuan secara parsial, dan beberapa orang siswa lainnya
mungkin telah menguasai pengetahuan tentang materi pelajaran itu.
Kedua, gaya
belajar peserta didik juga berbeda-beda. Ada pembelajar visual, auditori, dan
kinestetik. Seorang pembelajar visual tentu dapat dengan mudah memperoleh
pengetahuan baru melalui representasi visual dari topik pelajaran tertentu. Di
sisi lain, pembelajar auditori akan lebih mampu memahami topik secara lebih baik,
ketika ia mendengarkan melalui audio atau penjelasan lisan dari guru. Sedangkan
pembelajar kinestetik, seorang siswa akan lebih cepat memahami ketika ia dapat
berpartisipasi secara fisik dalam proses pembelajaran.
Nah, memasukkan
pengetahuan dan pemahaman tentang hal ini ke dalam pengajaran, tentu akan
sangat membantu seorang guru dalam mengembangkan berbagai konten dan bahan ajar
yang dapat menjangkau setiap siswa.
2. Proses
Proses ini
berbicara tentang bagaimana seorang guru dapat memberikan instruksi yang tepat
kepada setiap siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu, penilaian
berkelanjutan selama pembelajaran juga akan membantu guru dalam memahami apakah
setiap siswa telah belajar dengan kemampuan terbaik mereka atau tidak.
Guna menentukan
proses dan model pembelajaran yang sesuai bagi siswa tersebut, maka guru harus
memahami minat, kemampuan, dan tingkat pengetahuan setiap siswa. Mengapa
demikian? Karena setiap siswa itu sesungguhnya memiliki cara belajar
masing-masing yang bersifat khas dan unik .
Ada banyak
contoh untuk membuktikan hal itu. Dalam satu kelas saja, kita pasti akan
menemui beberapa siswa yang dapat belajar dengan baik apabila ia mendengarkan
instruksi berbasis audio atau mendengarkan suara gurunya secara langsung.
Sebaliknya bagi siswa yang lain, mendengarkan penjelasan guru saja tidak cukup,
mereka juga harus membaca penjelasan tersebut secara berulang-ulang. Sedangkan
beberapa orang siswa lainnya, akan dapat belajar dengan baik melalui manipulasi
objek terkait dengan konten tersebut. Selain itu, ada juga beberapa orang siswa
yang lebih suka bekerja sendiri, sementara yang lainnya lebih suka belajar
secara kolaboratif dan berbasis kelompok.
Dengan
demikian, memahami kebutuhan setiap siswa di awal pembelajaran, tentu akan
sangat membantu seorang guru dalam menciptakan proses pembelajaran yang berbeda
dan membantu para siswa untuk dapat belajar secara efektif dan menyenangkan.
Terakhir,
proses pembelajaran yang layak diterapkan oleh seorang guru adalah kemampuan
dalam mendemonstrasikan cara pemecahan masalah, lalu melangkah mundur agar
siswa mampu mereplikasi proses tersebut sambil terus menawarkan dukungan
seiring dengan kemajuan belajar para siswa.
3. Produk
Aspek ini
melibatkan metode yang digunakan oleh guru dalam mengetahui tingkat penguasaan
materi atau bahan ajar dari setiap siswa. Untuk mengetahui penguasaan materi
itu, seorang guru dapat melakukannya dengan cara melakukan tes, meminta siswa
untuk menuliskan laporan tentang topik-topik berdasarkan materi pelajaran, dan
lain-lain.
Namun apapun
cara itu, metode penilaian terbaik adalah metode yang cocok dengan tingkat
minat intelektual masing-masing siswa dan cara belajar yang mereka sukai.
Misalnya, cara yang baik untuk menguji pembelajar kinestetik adalah melalui
penilaian praktis, sedangkan pembelajar auditori adalah dengan melakukan
penilaian verbal atau lisan.
Selain itu,
siswa yang baru mengenal suatu topik mungkin tidak dapat menjawab pertanyaan
sebaik mereka yang memiliki pemahaman topik yang lebih baik. Oleh karena itu,
pendekatan diferensiasi produk ini akan memberikan kepada siswa berbagai
pilihan untuk menunjukkan tingkat pemahaman mereka terhadap pelajaran secara
individual.
4. Lingkungan belajar
Secara umum ada
dua lingkungan belajar bagi seorang siswa, yaitu lingkungan belajar yang dapat
meningkatkan pembelajaran mereka dan lingkungan belajar yang dapat merusak
pembelajaran mereka. Lingkungan belajar yang tenang dan kondusif akan mampu
meningkatkan hasil belajar, sedangkan lingkungan belajar yang bising akan dapat
mengurangi konsentrasi dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
Selain itu
penting juga untuk dipahami, pada saat mempertimbangkan faktor kontekstual
untuk meningkatkan pembelajaran berdiferensiasi ini, maka desain ruang kelas
harus diatur sedemikian rupa dan fleksibel untuk mendukung kerja kelompok dan
kolaborasi, serta untuk mendorong dan memfasilitasi para siswa yang lebih suka
bekerja secara individual dan sendiri-sendiri. Terakhir, faktor lingkungan
seperti pencahayaan, suasana kelas, ukuran kelas, pengaturan papan,
dan.lain-lain, semuanya harus berkontribusi pada pencapaian prestasi belajar
siswa.
Manfaat
Pembelajaran Berdiferensiasi
Di bawah ini adalah beberapa manfaat dari implementasi pembelajaran
berdiferensiasi bagi siswa ,
yaitu:
1. Pertumbuhan yang sama bagi semua siswa. Pada prinsipnya,
pembelajaran berdiferensiasi diadopsi untuk mendukung setiap siswa dalam
perjalanan belajar mereka. Metode ini adalah cara untuk menjangkau dan
mempengaruhi setiap siswa di semua tingkatan. Oleh karena itu, secara individu,
seorang guru harus dapat meningkatkan minat siswa dalam proses belajar dan
mengarahkan mereka untuk mewujudkan potensi belajar mereka secara optimal.
2. Pembelajaran yang menyenangkan. Ketika guru mengadopsi
serangkaian strategi pembelajaran yang selaras dengan tipe belajar siswa, maka
siswa akan merasakan betapa belajar itu terasa mudah dan menyenangkan.
3. Pembelajaran yang dipersonalisasi. Pembelajaran
berdiferensiasi ini adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa. Guru hanya
mengembangkan pelajaran mereka berdasarkan tingkat pengetahuan, preferensi
belajar, dan minat siswa.
Oleh karena
itu, lingkungan belajar di sekolah harus bisa mendukung para siswa untuk
belajar secara kelompok maupun sendiri-sendiri. Selain itu, konten atau materi
pengajaran yang disiapkan oleh guru dapat mencakup format-format seperti:
audio, video, dan praktik, dalam upaya memastikan pembelajaran yang
dipersonalisasi itu tepat untuk setiap siswa.
Tantangan
Pembelajaran Berdiferensiasi
Manfaat
pembelajaran berdiferensiasi sudah sangat jelas, tetapi ada beberapa tantangan
yang terkait dengan pembelajaran ini, yaitu:
1. Faktor waktu. Meskipun pembelajaran berdiferensiasi adalah
cara yang menyenangkan untuk mengajar, namun hampir dipastikan para guru tidak
memiliki waktu yang cukup untuk fokus pada setiap siswa secara individual.
Hal ini dikarenakan setiap sekolah sudah mengalokasikan waktu
untuk setiap guru dan mata pelajarannya masing-masing. Dan untuk itu, sangat
mungkin bagi guru untuk tidak memiliki waktu yang cukup guna menilai tingkat
pengetahuan siswa atau mengelompokkannya sesuai dengan pengetahuan dan
preferensi belajar masing-masing siswa.
2. Tekanan tinggi. Implementasi pembelajaran
berdiferensiasi ini melibatkan banyak proses, mulai dari pra-penilaian hingga
penilaian berkelanjutan, mulai dari perencanaan konten hingga proses
pengajaran, dan lain-lain. Hal ini tentu saja dapat membuat guru merasa
kewalahan. Selain itu, guru juga harus melayani para siswa baik secara
individual maupun kelompok. Kondisi seperti ini tidak mungkin dilakukan oleh
guru dengan jumlah siswa yang begitu banyak di kelasnya.
3. Biaya tinggi. Untuk memfasilitasi pembelajaran
berdiferensiasi, sekolah harus memiliki akses ke berbagai sumber daya dan bahan
ajar untuk mendukung pembelajaran setiap siswanya. Selain itu, sekolah juga
harus menyediakan materi pelajaran untuk setiap topik. Jelas hal ini tentu akan
membutuhkan dukungan keuangan secara berkelanjutan yang mungkin tidak dapat
dipenuhi semua oleh banyak sekolah.
Kesimpulan
Karena setiap anak itu istimewa dan unik, maka
pembelajaran berdiferensiasi merupakan persyaratan bagi terlaksananya
pembelajaran untuk semua. Inilah urgensinya mengapa setiap guru sudah harus
menjadikan pembelajaran berdiferensiasi ini sebagai salah satu strategi untuk
memenuhi kebutuhan belajar setiap siswa di kelasnya. Wallahu’alam Bissowwab
Sumber :
Pembelajaran
Berdiferensiasi: Antara Manfaat dan Tantangannya - BGP PROV. SUMATERA SELATAN
(kemdikbud.go.id)
REFERENSI TAMBAHAN
v Buku-Model-Pengembangan-Pembelajaran-Berdiferensiasi-SMPN-20-Tangsel-_5-Maretisbn.pdf
(kemdikbud.go.id)
v Buku-Model-Pengembangan-Pembelajaran-Berdiferensiasi-SMPN-20-Tangsel-_5-Maretisbn.pdf
(kemdikbud.go.id)
v PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI | SMAN 1 PAGUYANGAN
(smansapaguyangan.sch.id)
v Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi (imrantululi.net)
v Pembelajaran Berdiferensiasi, Solusi Menajamkan Potensi
Siswa - Pintar | Tanoto Foundation
v TEORI DAN PRAKTIKMODEL PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI.pdf
(uinsatu.ac.id)
v Contoh Skenario Pembelajaran Berdifferensiasi
v Pembelajaran Diferensiasi: Ciri-ciri, Prinsip Dasar, dan
Contoh Penerapannya - Quipper Blog
v 14 Langkah Pembelajaran Berdiferensiasi Berbasis Multiple
intelligence di Kurikulum 2022 - NaikPangkat.com
v BAGIAN I Hakikat Pembelajaran Berdiferensiasi (unp.ac.id)
v teori pembelajaran berdiferensiasi pdf - Google Scholar
v 560115-buku-referensi-strategi-pembelajaran-ber-0c5f7dcf.pdf
(penerbiteureka.com)
v 259034-differentiated-instruction-solusi-pembel-7b868815.pdf
(neliti.com)
v BAB II.pdf (umm.ac.id)
v perkembangan pembelajaran
berdiferensiasi
v Penerapan Pembelajaran
Diferensiasi
v PembelAjaran Berdiferensiasi Teori dan Praktik dalam
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA (unesa.ac.id)
v Upaya Memenuhi Kebutuhan Belajar Peserta
Didik
v Pembelajaran Berdiferensiasi dalam
Perspektif Progresivisme
v Microsoft Word - 5b65-a2ae-e417-9c78 (uhn.ac.id)
v model kurikulum dan pembelajaran berdiferensiasi
v (PDF) PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI PADA PEMBELAJARAN
MATEMATIKA DI KURIKULUM MERDEKA (researchgate.net)
v Modul Pembelajaran Berdiferensiasi | PDF (scribd.com)
v View of Pengembangan Model Pembelajaran Berdiferensiasi
Berbasis Nilai Karakter dalam Kearifan Lokal pada perspektif Pendidikan Global
di Sekolah Dasar (universitaspahlawan.ac.id)
v PEMBELAJARAN
BERDIFERENSIASI - Unduh Buku | 1-33 Halaman | PubHTML5
v BAB II.pdf (ikippgriptk.ac.id)
v Peran Penilaian dalam Pembelajaran Berdiferensiasi.pdf
(simpkb.id)
v 2b7a1fb3564e0755a3b990f8858a446f1c30.pdf
(semanticscholar.org)
v View of PENERAPAN TEORI BELAJAR HUMANISTIK PADA
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DI SEKOLAH DASAR (nusantaraglobal.ac.id)
v (99+) IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DALAM
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI MIPA
SMA NEGERI 8 BARABAI OLEH : Syamsir Kamal, S.Pd, M.Pd | Jurnal Pembelajaran
& Pendidik (JULAK) - Academia.edu
v Pendidikan Guru Sekolah Dasar
(PGSD)_34301900064_fullpdf.pdf (unissula.ac.id)
v View of STRATEGI PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DALAM
MEMENUHI KEBUTUHAN BELAJAR PESERTA DIDIK (unej.ac.id)
v MODEL PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI (DIFFERENTIATED
INSTRUCTION) - PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (ainamulyana.blogspot.com)
v Pembelajaran Berdiferensiasi : Pengertian, Karakteristik
dan Strategi Pembelajaran - GuruBelajar.ID
v Microsoft Word - 11. Dian Lukitaningtyas.doc
(widyasari-press.com)
v PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI: ALTERNATIF PENDEKATAN
PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERBAKAT. Amin* - PDF Free Download (adoc.pub)
v ISTININGSIH & ANA FITROTUN NISA 2.pdf
(uin-suka.ac.id)
v NASKAH PUBLIKASI.pdf (ums.ac.id)
v TEORI-TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN.pdf (uindatokarama.ac.id)
v Pembelajaran Berdiferensiasi: Untuk Mewujudkan Merdeka
Belajar bagi Peserta Didik - Analisis - www.indonesiana.id
v Seminar
Nasional Paedagoria (ummat.ac.id)
v 168 (uin-alauddin.ac.id)
v BAB I.pdf (unja.ac.id)
v Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti (Direktorat Pendidikan Agama Islam (kemenag.go.id)
v 3 Langkah Penting dalam Penerapan Pembelajaran
Berdiferensiasi – Kementerian Agama Kota Semarang (kemenag.go.id)
v Pembelajaran Berdiferensiasi dan Penerapannya di Kelas |
SMA IBRAHIMY WONGSOREJO (smasibrahimywongsorejo.sch.id)
v Contoh Model Pembelajaran Berdiferensiasi dan
Penerapannya (kejarcita.id)
v 7 Alasan Mengapa Pembelajaran Berdiferensiasi Dapat
Berhasil.pdf (simpkb.id)
v PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI (smpnegeri3jakarta.sch.id)
v Pembelajaran berdiferensiasi - Wikipedia bahasa
Indonesia, ensiklopedia bebas
v Berbagai Tantangan Pembelajaran Berdiferensiasi -
Guruinovatif.id: Platform Online Learning Bersertifikat untuk Guru
v Teori,
Contoh, dan Ilustrasi Strategi Pembelajaran berdiferensiasi Dalam Kurikulum
merdeka - YouTube
v Pembelajaran
Diferensiasi dan cara mendesain RPPnya - YouTube
v Webinar
: Kiat Sukses Pembelajaran Berdiferensiasi - YouTube
v Strategi
Diferensiasi Pembelajaran - YouTube