Sintaks Model Pembelajaran &
Komponen Pengembangannya
Sintaks model
pembelajaran merupakan acuan umum mengenai bagaimana suatu pembelajaran
dilaksanakan agar sesuai dengan kaidah dan hasil yang diinginkan dari model
pembelajaran tersebut. Misalnya, jika kita ingin menerapkan model pembelajaran Discovery Learning, maka kita
harus menerapkan berbagai sintaksnya seperti memberikan stimulus, pernyataan
masalah, dan memberikan fasilitas untuk melakukan penelitian ilmiah, sehingga
siswa bisa mendapatkan pengetahuannya sendiri secara mandiri, sesuai dengan
gagasan utama dari model pembelajaran ini.
Namun demikian dalam pelaksanaan suatu model pembelajaran, tentunya
akan ditemui berbagai kendala dan ketidakcocokan akan berbagai konteks yang
menyelubunginya. Misalnya, dalam pelaksanaan model pembelajaran Discovery Learning, ditemukan
bahwa tidak semua siswa mampu melakukan penelitian ilmiah dengan baik, meskipun
sudah diberikan fasilitas yang memadai seperti berbagai data valid yang bisa
mereka olah untuk mendapatkan suatu pengetahuan. Setelah melaksanakannya, kita
mendapatkan berbagai asumsi untuk memaksimalkannya, dan pada saat seperti
inilah kebutuhan akan pengembangan model pembelajaran dirasakan.
Pengembangan model
pembelajaran, baik yang dibuat dari awal maupun memodifikasi suatu model
pembelajaran yang telah ada merupakan kebutuhan bahkan keharusan nyata yang
tidak dapat dipungkiri keberadaannya, terutama di abad-21
ini. Hal ini karena suatu model pembelajaran tidak dilahirkan pada lingkungan,
demografi, situasi dan kondisi yang sama persis dengan keadaan di mana model
tersebut diujicobakan. Mudahnya, model pembelajaran tertentu mungkin diciptakan
berpuluh-puluh tahun lalu dengan sampel murid-murid di sekolah Amerika yang
tentunya memiliki banyak perbedaan dengan sekolah, budaya, dan perkembangan
siswa-siswa di Indonesia.
Dengan demikian,
pengembangan model pembelajar amatlah krusial dan memiliki urgensi tinggi
sehingga sering dijadikan judul skripsi atau karya ilmiah lain. Agar mampu
mengembangkan suatu model pembelajaran dengan baik tanpa menanggalkan konsep
utamanya, maka kita harus benar-benar mengerti dan memahami sintaks model
pembelajaran. Hal tersebut karena sintaks model pembelajaran merupakan pilar
utama yang membuat suatu pembelajaran memberikan dampak dan hasil yang berbeda
dari model lainnya. Berikut adalah berbagai pembahasan mengenai sintaks model
pembelajaran dan berbagai komponen lainnya dalam kaitannya dengan
pengembangannya.
Komponen-Komponen Model Pembelajaran
Sintaks model
pembelajaran merupakan salah satu komponen dari model pembelajaran. Meskipun
sintaks dapat dikatakan sebagai komponen terpenting dari suatu model, hal ini
bukan berarti komponen-komponen lain tidak dibutuhkan. Seperti istilahnya,
komponen merupakan bagian-bagian yang menjadikan suatu kesatuan menjadi utuh,
sehingga dengan tanggalnya salah satu komponen, suatu hal tidak dapat disebut
sebagai kesatuan tersebut, dan hal tersebut juga berlaku untuk model
pembelajaran.
Model pembelajaran
memiliki komponen-komponen[1], yaitu: (1) sintaks, (2) sistem sosial, (3) prinsip reaksi, (4) sistem
pendukung, dan (5)
dampak instruksional dan pengiring (Utomo,
2020, hlm. 43). Dengan demikian, pengembangan model
pembelajaran juga harus memperhatikan seluruh komponennya agar menghasilkan
pengembangan baik yang tidak menanggalkan konsep utama dari suatu model
pembelajaran secara holistik. Berikut adalah pembahasan komprehensif dari
masing-masing komponen model pembelajaran.
Pengertian Sintaks Model Pembelajaran
Sintak (bermakna nama pohon di KBBI) atau
tepatnya sintaks adalah acuan umum berupa keseluruhan alur kegiatan
pembelajaran dalam suatu model pembelajaran[2].
Seperti yang diungkapkan Arends (dalam
Utomo, 2020, hlm. 60) bahwa sintaks merupakan keseluruhan alur atau urutan
kegiatan pembelajaran. Sintaks menentukan jenis-jenis tindakan guru, urutannya,
dan tugas-tugas untuk siswa.
Contohnya adalah bagaimana model pembelajaran Discovery Learning harus
melewati fase-fase: stimulation,
problem statement, data collection, data processing, verification, dan
generalization.
Setiap fase harus diisi dengan tindakan atau kegiatan yang relevan agar proses
pembelajaran mengarah pada sintaks yang sesuai. Misalnya, dalam fase stimulation guru dapat
memulai pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan
aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan Discovery
Learning.
Tentunya setiap model
pembelajaran memiliki urutan dan fase yang berbeda-beda, sesuai dengan
kebutuhan masing-masing. Sintaks dapat dideskripsikan sebagai urutan
kegiatan-kegiatan yang disebut fase; setiap model pembelajaran mempunyai alur
fase yang berbeda-beda (Joyce & Weil dalam Utomo, 2020, hlm. 61). Setiap sintaks yang dimiliki model
pembelajaran merupakan serangkaian fase untuk mencapai ide pokok atau gagasan
serta tujuan yang ingin dicapai dalam model pembelajaran tersebut.
Dapat disimpulkan
bahwa sintaks model pembelajaran adalah acuan umum atau keseluruhan alur kegiatan
pembelajaran berupa serangkaian fase-fase untuk mencapai ide pokok atau gagasan
serta tujuan yang ingin dicapai dalam suatu model pembelajaran.
Sistem Sosial
Menurut Joyce &
Weil (dalam Utomo, hlm. 65) sistem sosial menyatakan peran dan hubungan guru
dan siswa, serta jenis-jenis norma yang dianjurkan. Dengan kata lain, sistem
sosial suatu model pembelajaran mendefinisikan apa saja yang harus diperankan
guru, bagaimana keterhubungan sosial antara siswa dengan siswa lainnya dan
guru.
Misalnya, dalam model
pembelajaran tertentu, guru berperan sebagai fasilitator dan moderator agar
siswa aktif berdiskusi satu sama lain. Sementara itu di model pembelajaran lain
bisa jadi terdapat fase Guru menjadi penceramah dan siswa hanya menjadi
pendengar pasif.
Hubungan guru-siswa
dan siswa ke siswa harus diarahkan sedemikian rupa agar terwujud
prinsip-prinsip tertentu. Prinsip-prinsip tertentu yang dimaksud dalam model
pembelajaran bisa jadi harus mengandung:
1. demokrasi,
2. kerjasama,
3. tanggung jawab pada diri sendiri dan
kelompok, dan
4. kesamaan derajat.
Prinsip-prinsip yang
diusung dalam sistem sosial ini tentunya akan berbeda antara model pembelajaran
satu dengan yang lainnya.
Kriteria Sistem Sosial
Beberapa kriteria
yang harus diperhatikan dari sistem sosial dapat berupa:
1. Aksi komunikasi satu arah,
2. Interaksi/Komunikasi dua arah, dan
3. Komunikasi banyak arah.
Artinya, kita dapat
menganalisis suatu model pembelajaran berdasarkan macam komunikasinya.
Bagaimana aksi komunikasi satu arah yang terjadi? Apakah terjadi banyak interaksi
atau komunikasi dua arah yang terjadi? Apakah model pembelajaran dapat
memberikan dampak baik pada komunikasi banyak arah? Dsb.
Prinsip Reaksi
Menurut Joyce &
Weil (1992, dalam Utomo, hlm. 66) prinsip reaksi berkaitan dengan bagaimana
cara guru memperhatikan dan memperlakukan siswa, termasuk bagaimana guru
memberikan respons terhadap pertanyaan, jawaban, tanggapan atau apa saja yang
dilakukan siswa.
Menurut Utomo (2020,
hlm. 66) berbagai aktivitas guru berdasarkan prinsip-prinsip reaksi yang perlu
diwujudkan dalam model pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. Memberikan perhatian pada setiap interaksi
antar siswa apakah sudah kondusif dalam mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.
Interaksi dalam kelompok kecil maupun dalam kelas.
2. Memberikan perhatian dan pemantauan terhadap
kelancaran kerja kelompok.
3. Memberikan perhatian pada perilaku siswa
dominan dan siswa submisif.
4. Menyediakan dan mengelola sumber belajar yang
dapat mendorong siswa untuk menjalankan aktivitas belajar dan pemecahan
masalah.
5. Memberikan bimbingan belajar kepada setiap
kelompok yang membutuhkan tanpa memberikan jawabannya langsung.
6. Mengarahkan siswa untuk mengonstruksi
pengetahuannya melalui aktivitas belajar dalam kelompok.
7. Penunjuk siswa secara random sebagai wakil
kelompok untuk mempresentasikan basil kerja kelompoknya. Dengan cara ini
diharapkan setiap siswa akan mempersiapkan diri dengan jalan memahami hasil
kerja (tugas-tugas) yang diberikan kepada kelompoknya.
8. Memberikan respon segera bila dominansi dan
submisifi tas siswa muncul, dengan jalan mengurangi dominasi siswa dominan atau
mendorong partisipasi siswa submisif.
9. Memberikan respon terhadap pertanyaan siswa
hanya bila pertanyaan tersebut diajukan atas nama kelompok.
10.Memberikan pelatihan kepada siswa dominan dan
siswa submisif tentang bagaimana belajar secara kooperatif.
11.Memberikan pelatihan kepada siswa teatang
bagaimana menjadi moderator yang baik. Mekanisme interaksi dalam kerja kelompok
perlu diatur sedemikian rupa oleh seorang moderator agar: a) tercipta
pemerataan peran kepemimpinan dan partisipasi dari seluruh anggota pada setiap
kelompok belajar, b) dominasi siswa dominan dapat dikurangi dan peran dan
partisipasi siswa submisif dapat ditingkatkan, dan c) setiap keputusan yang
diambil melalui mekanisme konsensus.
Kriteria Prinsip Reaksi
Beberapa kriteria
yang harus diperhatikan pada prinsip reaksi suatu model pembelajaran dapat
berupa:
1. Memberikan kesempatan peserta didik bertanya
kepada guru,
2. Memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk menjawab pertanyaan,
3. Siswa memberikan tanggapan atau kritik
terhadap pendapat rekannya.
Sistem Pendukung
Sistem pendukung
model pembelajaran adalah semua sarana, bahan, dan alat yang diperlukan untuk
menerapkan model pembelajaran (Joyce & Weil, 1992, dalam Utomo, 2020, hlm.
67). Dalam suatu pembelajaran tentunya guru perlu menyiapkan sarana, bahan, dan
alat untuk mendukung model pembelajaran tersebut. Sarana, bahan dan alat
tersebut meliputi buku siswa, rencana pembelajaran, lembar kerja siswa, alat
evaluasi, media pembelajaran seperti proyektor LCD, slideshow powerpoint, dsb.
Kriteria sistem pendukung
Beberapa kriteria
yang dapat diperhatikan dalam sistem pendukung meliputi:
1. Media pembelajaran,
2. Instrumen pembelajaran,
3. Sumber pembelajaran,
4. Alat pembelajaran.
Dampak Instruksional dan Pengiring
Menurut Joyce &
Weil (1992, dalam Utomo, 2020, hlm. 68), dampak instruksional adalah hasil
belajar dicapai langsung dengan mengarahkan para siswa pada tujuan yang
diharapkan. Sementara itu, dampak pengiring adalah hasil belajar lainnya yang
dihasilkan oleh suatu es pembelajaran sebagai akibat terciptanya suasana
belajar yang dialami langsung siswa tanpa pengarahan langsung dari guru.
Dampak instruksional
yang perlu diwujudkan dalam model pembelajaran tentunya amatlah bervariasi
tergantung dari model pembelajarannya sendiri. Misalnya, dalam model
pembelajaran tertentu, dampak instruksional dapat berupa: pemahaman bahan ajar,
kemampuan dalam pemecahan masalah, dan keterampilan kooperatif, keterampilan
produktif untuk menulis teks, dsb.
Pengembangan Model Pembelajaran
Dalam praktik
pengembangan model pembelajaran, seluruh komponen model pembelajaran haruslah
diperhatikan. Mengapa? Melalui analisis komprehensif terhadap setiap komponen
model pembelajaran kita dapat mengetahui komponen mana saja yang perlu dimodifikasi
atau disesuaikan dengan kebutuhan kita.
Salah satu cara yang
paling aplikatif untuk memulai pengembangan model pembelajaran adalah dengan
membandingkan beberapa pelaksanaan model pembelajaran yang ingin kita
kembangkan. Artinya, kita harus melakukan studi literatur terhadap pelaksanaan
model pembelajaran yang ingin dikembangkan. Ambil contoh, pilihlah dua jurnal
ilmiah yang memuat pelaksanaan tindakan kelas yang menggunakan model
pembelajaran yang ingin kita kembangkan.
Misalnya, kita ingin
mengembangkan model pembelajaran picture
and picture, maka carilah referensi jurnal ilmiah atau skripsi yang
melakukan penelitian terhadap model tersebut. Selanjutnya, bandingkan setiap
komponen-komponen model pembelajaran pada dua karya ilmiah tersebut untuk mengetahui
perbedaannya. Ketahui juga bagaimana pelaksanaan dan dampaknya. Dengan
demikian, kita dapat menentukan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing
pelaksanaan model pembelajaran.
Setelah melakukan
analisis perbandingan model pembelajaran pada kedua sumber studi literatur,
maka kita dapat menentukan celah inovasi yang diperlukan. Misalnya, kita dapat
menambal kekurangan komponen sistem pendukung dengan menciptakan media
pembelajaran yang dapat memberikan bantuan lebih baik dari pada kedua
pelaksanaan model pembelajaran tersebut.
Contoh Analisis Perbandingan Komponen
Model Pembelajaran
Sebagai contoh,
berikut adalah analisis perbandingan komponen pembelajaran dari dua sampel
pelaksanaan model pembelajaran pada karya ilmiah yang telah diterbitkan.
No. |
Komponen
Model Pembelajaran |
Analisis
Perbandingan |
Keterangan |
|
Jurnal
1 |
Jurnal
2 |
|||
1. |
Sintaks |
|||
Pendahuluan |
||||
Mempersiapkan pembelajaran |
✓ |
✓ |
||
Apersepsi: menanyakan apa yang sudah dipelajari |
✓ |
✓ |
||
Bertanya jawab tentang materi yang sudah dan belum dipelajari |
✓ |
✓ |
||
Menyampaikan tujuan dan alur pembelajaran |
✓ |
✓ |
||
Kegiatan Inti |
||||
Guru meyiapkan dan menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. |
✓ |
✓ |
||
Meyajikan materi sebagai pengantar. |
✓ |
✓ |
Laporan penelitian 1 mengantarkan materi, kemudian memberikan
contoh, sementara Laporan 2 memberikan contoh terlebih dahulu, baru
menguatkan materi |
|
Guru menujukkan atau memperlihatkan gambar-gambar kegiatan
berkaitan dengan materi. |
✓ |
✓ |
||
Guru menujuk atau memanggil siswa secara bergantian memasang
atau mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis. |
✓ |
✓ |
Laporan penelitian 1 melakukan tahap ini dengan membagi kelompok
kecil pada siswa, sehingga semua kelompok mengurutkan gambar, tidak hanya
beberapa siswa yang ditunjuk saja |
|
Guru menayakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar
tersebut |
✓ |
✓ |
Laporan 1 meminta alasan pengurutan melalui tugas kelompok yang
akan dipresentasikan |
|
Dari alasan/urutan gambar tersebut guru mulai menanamkan konsep
atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. |
✓ |
✓ |
||
Guru memberikan kesimpulan terhadap pekerjaan yang telah
dilakukan oleh siswa dalam pembelajaran. |
✓ |
Pada laporan penelitian 1, Guru tidak memberikan kesimpulan,
namun meminta setiap kelompok untuk merangkum pembelajaran |
||
Penutup |
||||
Peserta didik merefleksi hasil kegiatan pembelajaran |
✓ |
✓ |
||
Guru menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang
ingin dicapai. |
✓ |
✓ |
Laporan penelitian 2 menanamkan konsep materi dengan praktik
langsung berbarengan dengan ceramah |
|
Guru memberikan kesimpulan terhadap tugas atau pekerjaan yang
telah siswa lakukan dalam pembelajaran. |
✓ |
Pada laporan penelitian 1, Guru tidak memberikan kesimpulan,
namun meminta setiap kelompok untuk merangkum pembelajaran |
||
2. |
Sistem Sosial
|
|||
Aksi komunikasi satu arah |
✓ |
✓ |
Keduanya masih menggunakan ceramah namun tidak menjadi model
pembelajaran utama |
|
Interaksi / Komunikasi dua arah |
✓ |
✓ |
||
Komunikasi banyak arah |
✓ |
✓ |
Laporan penelitian 1 lebih terkontrol melalui pembagian
kelompok, laporan penelitian 2 menanggulangi kegaduhan kelas dengan cara
lebih banyak melakukan motivasi dan pancingan-pancingan pertanyaan |
|
3. |
Prinsip Reaksi
|
|||
Memberikan kesempatan peserta didik bertanya kepada guru |
✓ |
✓ |
||
Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menjawab
pertanyaan |
✓ |
✓ |
||
Siswa memberikan tanggapan atau kritik terhadap pendapat
rekannya |
✓ |
Laporan penelitian 1 melalui presentasi rekan dapat bertanya
atau memberikan pendapatnya pada kelompok yang sedang presentasi |
||
4. |
Sistem Pendukung
|
|||
Media Pembelajaran |
✓ |
✓ |
Keduanya menggunakan proyektor LCD, slideshow power point, dan
gambar cetak. |
|
Instrumen Pembelajaran |
✓ |
✓ |
||
Sumber Pembelajaran |
✓ |
✓ |
||
Bahan Pembelajaran |
✓ |
✓ |
||
Alat Pembelajaran |
✓ |
✓ |
Sumber: (Thabroni, 2021).
Contoh Inovasi untuk Pengembangan
Model Pembelajaran
Berdasarkan analisis
di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa terdapat celah inovasi pada komponen
sistem pendukung, berupa media interaktif yang dapat menggantikan slideshow
powerpoint dan gambar cetak. Media interaktif tersebut dapat berupa Video Games
pengurutan gambar yang dapat diakses oleh seluruh siswa untuk mengikuti model
pembelajaran picture and picture.
Dengan demikian, kita
bisa mendapatkan kelebihan dari komponen sistem sosial penelitian 1 berupa
interaksi langsung dari siswa untuk mengurutkan gambar, namun
menanggalkan kekurangannya yakni tidak semua siswa akan mengurutkan
gambar. Media pembelajaran interaktif tersebut juga tentunya akan menggabungkan
kelebihan dari kedua penelitian yang sebelumnya telah dilakukan.
Referensi
1. Joyce, B. R., Weil, M.,
& Calhoun, E. (2016). Models of teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
2. Thabroni, G. (2020). Pengembangan model
pembelajaran picture and picture berbantuan media ict pada pembelajaran menulis
teks eksplanasi. Thesis (S1) IKIP Siliwangi.
3. Utomo, D.P. (2020). Mengembangkan
model pembelajaran. Yogyakarta: Bildung.
4. models
of teaching (sunithasusanbinu.blogspot.com)
Sumber : Sintaks Model Pembelajaran & Komponen Pengembangannya
- serupa.id
[1]
Penjelasan
tentang komponen atau elemen dasar Model Pembelajaran, silakan lihat Link
Berikut ;
v models of teaching (sunithasusanbinu.blogspot.com)
v Models of Teaching (learningclassesonline.com)
v Teaching Model : Meaning, Characteristics and Functions -
Samar Education
v The Components Of Models Of Teaching - 2003 Words | Cram
v models of
teaching - Learn about education and B.Sc. Physics (physicscatalyst.com)
v Pedagogical
Models of Teaching, Definition, Uses and Elements | Study Lecture Notes
v Microsoft
Word - LECTURE 27 TEXT.docx (inflibnet.ac.in)
v Models of Teaching| All
You Need to Know (teachmint.com)
v MODELS OF TEACHING | Dr. V.K.
Maheshwari, Ph.D (vkmaheshwari.com)
v CHAPTER
25: Models of Teaching : MODELS OF TEACHING
(elainelouisesalonga-edtech.blogspot.com)
v Module-2-_Models-of-Teaching_.pdf
(kudbhattacharyya.com)
[2] Lebih jelasnya
silakan lihat link di bawah ini ;
v 5
Contoh Sintaks Model Pembelajaran dan Langkah Pembuatannya - Quipper Blog
v Nuansa
Pendidikan: SINTAKS DALAM MODEL PEMBELAJARAN (wahyu-nuansa.blogspot.com)
v 7.
BAB II_201839PGMI.pdf (uin-suska.ac.id)
v teori
pembelajaran bahan 1.pdf (umsida.ac.id)
v Model
pembelajaranx (upi.edu)
v Model
Pembelajaran (uny.ac.id)
v PENGERTIAN
DAN SINTAKS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH - JELAJAH INFORMASI
(ainamulyana.com)
v Sintaks
Model Problem Based Learning (PBL) dalam Pembelajaran (bertema.com)
v Syntax ir
procedures to use in methodologies as strategies to teach and learn
(homeofbob.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar