4 JENIS PENGETAHUAN

Knowledge is defined as facts, information and skills acquired through experience or education; the theoretical or practical understanding of a subject[1] (Pengetahuan didefinisikan sebagai fakta, informasi dan keterampilan yang diperoleh melalui pengalaman atau pendidikan; pemahaman teoretis atau praktis suatu subjek)

Tahukah Anda empat jenis pengetahuan[2] ?

Anda harus melakukannya jika Anda tertarik untuk mengetahui cara menutup kesenjangan kinerja berbasis pengetahuan di bidang kehidupan apa pun. Menurut Krathwohl (2002), pengetahuan dapat dikategorikan menjadi empat jenis: (1) pengetahuan faktual, (2) pengetahuan konseptual, (3) pengetahuan prosedural, dan (4) pengetahuan metakognitif. Penting untuk mengetahui perbedaannya dan memahami kekuatan pengetahuan Anda sendiri serta kebutuhan untuk memenuhi tujuan pribadi dan/atau organisasi Anda dengan lebih baik.

Pengetahuan Faktual[3]

Anda dapat mendefinisikan pengetahuan faktual hanya sebagai terminologi, detail spesifik, dan elemen dasar dalam domain apa pun. Ini adalah informasi yang dapat dan harus dipelajari melalui pemaparan, pengulangan, dan komitmen terhadap ingatan. Untungnya, karena ingatan kita bukanlah tempat terbaik untuk menyimpan fakta, kita dapat membantu diri kita sendiri dengan mengetahui di mana mengakses pengetahuan faktual ketika kita membutuhkannya (yaitu di mana menemukan informasi di buku, online, buku catatan atau jurnal, atau menanyakan informasi tersebut). orang yang Anda kenal mengetahuinya!).

Sudah menjadi rahasia umum bahwa untuk berhasil mencapai suatu tujuan, Anda perlu mengetahui “fakta” yang terkait. Seorang salesman lebih mengetahui fakta tentang produk atau jasa yang dijualnya! CEO lebih mengetahui “fakta” tentang bisnis intinya jika dia ingin memiliki kredibilitas. Seorang kepala sekolah lebih mengetahui “fakta” tentang metodologi pengajaran dan pedagogi yang baik. Bagaimana lagi dia bisa menjadi pemimpin pengajaran?

Pengetahuan Konseptual[4]

Terkait dengan pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual dapat dipahami sebagai mengetahui hubungan timbal balik dan/atau fungsi antar rincian dan elemen yang membentuk suatu struktur yang lebih besar. Pengertian tersebut meliputi (1) mengetahui klasifikasi dan kategorisasi informasi, (2) mengetahui prinsip dan generalisasi, dan (3) mengetahui teori, model, dan struktur. Pada dasarnya, pengetahuan konseptual adalah mengetahui bahwa fakta dapat diorganisasikan dengan cara yang bermakna. Mengambil contoh seorang pemasar bisnis, mengetahui detail produk atau layanannya dan pesaingnya saja tidak cukup. Harus ada pengetahuan konseptual tentang perbedaan dan keunggulan kompetitif yang berarti antara satu sama lain.

Pengetahuan Prosedural[5]

Jenis pengetahuan ini sangat penting untuk keberhasilan pencapaian tujuan karena pengetahuan ini menempatkan “apa” dalam tindakan melalui proses “bagaimana”. Pengetahuan prosedural dapat dipahami sebagai pengetahuan tentang (1) keterampilan dan algoritma khusus subjek, (2) teknik dan metode khusus subjek, dan (3) kriteria untuk memutuskan kapan menggunakan prosedur yang tepat. Sering kali, kita melihat orang lain berkinerja luar biasa, dan kita bertanya pada diri sendiri, Bagaimana mereka melakukannya? Kita dapat membaca buku-buku mereka atau menonton video mereka untuk mempelajari pengetahuan faktual dan konseptual yang dibutuhkan, namun, mengetahui “bagaimana” menerapkan pengetahuan deklaratif tersebut ke dalam praktik membutuhkan…latihan! Ketika Anda secara kognitif mengetahui “bagaimana” melakukan sesuatu, maka Anda perlu mencobanya secara fisik dan memperhatikan baik proses maupun hasilnya. Jika Anda mendengarkan tubuh, pikiran, dan naluri Anda (menggunakan seluruh indra Anda), Anda akan memperoleh informasi melalui berbagai putaran umpan balik, dan putaran informasi tersebut akan memandu analisis dan tindakan Anda di masa depan untuk menjadi lebih baik dalam “bagaimana caranya” melakukan

Pengetahuan Metakognitif[6]

Ini mungkin jenis pengetahuan yang paling sedikit diperhatikan karena terkadang terasa tidak nyaman untuk merefleksikan apa yang terjadi di dunia Anda. Kami takut dengan apa yang mungkin kami temukan. Pengetahuan metakognitif dapat dipahami sebagai (1) pengetahuan strategis, (2) pengetahuan tentang tugas-tugas kognitif (yaitu kontekstual, kondisional), dan (3) pengetahuan diri. Karena manusia itu kompleks, dan sekelompok orang hanya menambah dinamika kompleksitas dalam suatu sistem, memiliki pengetahuan metakognitif yang cukup (yaitu, terlibat dalam pemikiran seperti ini) sangat penting untuk kinerja, kesejahteraan, dan kesuksesan Anda. . Misalnya, jika Anda bertemu klien yang memiliki nilai budaya dan cara mengetahui yang sangat berbeda dengan Anda, maka Anda perlu memperhatikan petunjuk kontekstual. Seperti sebuah tarian, Anda bergerak bersama, selaras, dan tidak ada cara untuk mengetahui sebelumnya apa langkah selanjutnya! Anda harus menyadari diri Anda sendiri, orang yang bergerak dan berbicara, serta situasi yang terjadi. Anda yakin sebaiknya Anda mendengarkan dan memanfaatkan masukan informasi Anda semaksimal mungkin.

Jika Anda memiliki tujuan apa pun dalam kehidupan pribadi atau pekerjaan Anda, perhatikan kebutuhan pengetahuan Anda – ini akan membantu Anda meningkatkan kesuksesan dan pencapaian tujuan. Jawab pertanyaannya: Apakah saya kekurangan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, atau metakognitif? Dengan mengatasi kesenjangan dalam pengetahuan, Anda akan menuju pembelajaran dan kesuksesan yang lebih besar dengan tujuan Anda.

Your friend in learning,

Dr. Joel Tapia

Reference

Krathwohl, D. R. (2002). A revision of Bloom’s taxonomy: An overview. Theory into practice, 41(4), 212-218.

Sumber , terjemaan dari : 4 Types of Knowledge – LearningStrategist

[1] Dalam bahasa inggris “pengetahuan” adalah “knowledge”, sedangkan dalam Bahasa arab adalah “الْعُلْم “ atau “المعرفة “. Adapun penjelasannya bisa dilihat pada link di bawah ini :

SDN TARO'AN

Sabtu, 09 Desember 2023